Ketika Anda memutuskan untuk menggunakan perangkat lunak RouterOS dari MikroTik, baik pada perangkat RouterBoard fisik maupun instalasi PC, Anda akan bertemu dengan konsep lisensi atau level. Memahami perbedaan Lisensi Mikrotik adalah kunci untuk memastikan Anda mendapatkan fungsionalitas dan kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan jaringan Anda. Tanpa pengetahuan yang cukup mengenai perbedaan Lisensi Mikrotik, Anda mungkin berakhir dengan membeli perangkat yang terlalu mahal atau, sebaliknya, membeli lisensi yang membatasi pertumbuhan jaringan di masa depan. Fokus utama kita di sini adalah menguraikan perbedaan Lisensi Mikrotik secara lugas, mulai dari level terendah hingga tertinggi, sehingga Anda dapat membuat keputusan yang cerdas dan efisien.
Lisensi Mikrotik ini menentukan batasan fungsionalitas tertentu dari RouterOS yang dapat Anda gunakan. Semua fitur dasar ada pada setiap level, tetapi fitur yang membatasi skala dan kompleksitas jaringan Anda (seperti jumlah koneksi, pengguna hotspot, dan tunnel) akan berbeda. Dalam 100 kata pertama ini, kami menekankan bahwa perbedaan Lisensi Mikrotik adalah hal krusial yang harus dipelajari agar investasi jaringan Anda tepat sasaran dan menghindari batasan yang tidak terduga saat jaringan mulai berkembang.
Apa itu Lisensi Mikrotik?
Lisensi MikroTik adalah tingkatan izin penggunaan untuk sistem operasi RouterOS. Setiap level lisensi menentukan batasan teknis pada beberapa fitur utama, khususnya fitur yang berkaitan dengan jumlah pengguna (user) dan tunnel (jalur koneksi terenkripsi). Lisensi ini bersifat permanen dan tidak memiliki batas waktu (lifetime).
MikroTik menawarkan lisensi mulai dari Level 0 hingga Level 6, namun yang paling umum digunakan dan dijual adalah Level 3, 4, 5, dan 6.
Tabel Perbedaan Lisensi Mikrotik (Fokus pada Batasan)
Perbedaan mendasar antar lisensi dapat dilihat pada batasan jumlah pengguna, batasan tunnel, dan dukungan enkripsi yang disediakan.
| Fitur / Lisensi | Level 3 (Wireless Access Point) | Level 4 (WISP CPE) | Level 5 (WISP System) | Level 6 (Controller/Unlimited) |
| Batasan Pengguna Hotspot | 1 Pengguna | 200 Pengguna | 500 Pengguna | Tidak Terbatas |
| Batasan Tunnel PPPoE | 200 Tunnel | 200 Tunnel | 500 Tunnel | Tidak Terbatas |
| Batasan Tunnel OVPN/L2TP/PPTP | 200 Tunnel | 200 Tunnel | 500 Tunnel | Tidak Terbatas |
| Batasan Tunnel VLAN | 200 Interface | 200 Interface | 500 Interface | Tidak Terbatas |
| Enkripsi Hardware | Tidak Ada | Ada | Ada | Ada |
| Dukungan Wireless (Client) | Hanya Mode Client | Semua Mode | Semua Mode | Semua Mode |
Detail Masing-Masing Lisensi
Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai penggunaan yang ideal untuk setiap tingkatan lisensi, sehingga Anda dapat menentukan pilihan yang tepat.
1. Lisensi Level 3 (L3) – Wireless AP
Level 3 adalah lisensi paling dasar di antara lisensi berbayar dan sering digunakan untuk perangkat klien nirkabel atau wireless client.
- Batasan Utama – Lisensi ini hanya mengizinkan RouterOS berfungsi sebagai Stasiun Nirkabel (Client) atau Point-to-Point.
- Penggunaan Ideal – Cocok untuk wireless client (CPE-Customer Premises Equipment) yang terpasang di rumah pelanggan. Lisensi ini TIDAK disarankan jika Anda ingin membuat Access Point (AP) untuk banyak pengguna.
2. Lisensi Level 4 (L4) – WISP CPE
Level 4 adalah peningkatan signifikan dari Level 3. Lisensi ini cocok untuk kebutuhan jaringan yang lebih besar, terutama untuk penyedia jasa internet skala kecil (WISP – Wireless Internet Service Provider).
- Batasan Utama – Batas Hotspot hingga 200 pengguna aktif. Batas Tunnel (PPPoE, OVPN, dll.) hingga 200 sesi.
- Penggunaan Ideal – Sering digunakan pada RouterBoard yang berfungsi sebagai Access Point di kantor kecil, sekolah, atau perangkat di sisi pelanggan yang juga berfungsi sebagai Router/AP.
3. Lisensi Level 5 (L5) – WISP System
Level 5 dirancang untuk kebutuhan jaringan yang lebih besar dan padat. Ini adalah lisensi standar bagi sebagian besar penyedia jasa internet skala menengah.
- Batasan Utama – Batas Hotspot hingga 500 pengguna aktif. Batas Tunnel (PPPoE, OVPN, dll.) hingga 500 sesi.
- Penggunaan Ideal – Sangat cocok untuk Router sentral (seperti server otentikasi Hotspot), atau sebagai Access Point utama di area publik yang ramai seperti pusat perbelanjaan, kampus, atau area WISP yang melayani ratusan pelanggan.
4. Lisensi Level 6 (L6) – Controller/Unlimited
Level 6 adalah lisensi tertinggi dan menawarkan fungsionalitas penuh tanpa batasan pada fitur-fitur yang terkait dengan jumlah koneksi dan pengguna.
- Batasan Utama – TIDAK ADA batasan pada pengguna Hotspot, Tunnel, atau sesi.
- Penggunaan Ideal – Digunakan pada Core Router atau Backbone Router yang menangani seluruh lalu lintas jaringan, Bandwidth Manager utama, atau Server Hotspot dengan jumlah pelanggan ribuan. Lisensi ini menjamin pertumbuhan jaringan yang tidak terbatas.
Poin Kunci yang Perlu Diingat
Selain batasan jumlah pengguna, ada beberapa poin penting yang seragam pada semua lisensi Level 4, 5, dan 6, namun tidak ada pada Level 3:
- Dukungan Wireless AP – Lisensi L4, L5, dan L6 mendukung semua mode nirkabel (AP, Station, Bridge, dll.), yang memungkinkan RouterOS berfungsi sebagai Access Point untuk klien.
- Kecepatan dan Fitur Dasar – Semua level lisensi (L4 ke atas) memiliki kecepatan pemrosesan data (throughput) yang sama dan semua fitur dasar routing (seperti OSPF, BGP, Mangle, Queue) tersedia tanpa batasan. Perbedaan hanya terletak pada jumlah koneksi pengguna.
Kesimpulan
Pilihan lisensi yang tepat harus didasarkan pada skala jaringan Anda saat ini dan proyeksi pertumbuhan di masa depan. Jika Anda hanya membutuhkan perangkat sebagai klien nirkabel, Level 3 sudah cukup. Namun, jika Anda berencana membuat Hotspot atau menyediakan layanan PPPoE untuk lebih dari 200 pengguna, Anda harus memilih Level 5 atau Level 6. Dengan memahami Perbedaan Lisensi Mikrotik ini, Anda telah menghemat waktu dan uang, serta memastikan RouterOS Anda dapat bekerja optimal tanpa batasan yang menghambat.



